macanbolanews.com JAKARTA – Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi menegaskan bahwa pengamanan data pribadi Warga Negara Indonesia (WNI) masih berada dalam tangan pemerintah Indonesia. Penegasan ini diungkapkan Hasan menyikapi pernyataan pemerintah Amerika Serikat (AS) perihal rencana pemindahan atau pengelolaan data pribadi warga Indonesia ke Amerika Serikat sejalan dengan negosiasi tarif resiprokal 19%.
“Kita telah ada proteksi data pribadi, kemudian pemeliharaan data pribadi ini dipegang oleh pemerintahan kita. Soal pengelolaan data kita lakukan masing-masing. Saya telah koordinasi serupa Pak Menko yang digunakan jadi leader dari negosiasi ini,” kata Hasan terhadap awak media pada Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Baca juga: Imbalan Tarif Impor 19%, Amerika Serikat Bisa Leluasa Akses Informasi Pribadi Warga Indonesia
Hasan menegaskan kesepakatan yang dimaksud dibahas adalah pertukaran data terbatas untuk kepentingan pengawasan komoditas tertentu. Termasuk mengenai golongan dual use tidak cuma bermanfaat, namun juga berpotensi disalahgunakan.
“Ini semacam strategi treatment management. Jadi kalau barang tertentu itu dipertukarkan misalnya komponen kimia, itu kan bisa saja jadi pupuk ataupun bom. Gliserol sawit itu kan juga bisa jadi jadi materi bermanfaat ataupun jadi bom. Pertukaran barang seperti ini butuh namanya pertukaran data supaya tidaklah jadi hal-hal yang di tempat belakang nanti jadi komoditas yang mana membahayakan,” jelasnya.
Baca juga: Ini adalah Respons Menkomdigi perihal Kesepakatan Transfer Angka Pribadi RI-AS