5 Aug 2025, Tue

Macanbolanews

DKI Jakarta – Pergantian pemain merupakan salah satu elemen penting pada strategi permainan sepak bola modern. Meski terlihat sederhana, pergantian pemain diatur secara ketat pada regulasi resmi guna menjaga sportivitas dan juga keseimbangan pertandingan.

Dalam aturan terkini yang tersebut berlaku dalam hampir seluruh kompetisi sepak bola profesional di dalam dunia, jumlah keseluruhan maksimal pergantian pemain pada satu pertandingan adalah sebanyak lima kali. Namun, pergantian yang disebutkan hanya saja dapat dilaksanakan pada tiga kesempatan berbeda selama waktu normal pertandingan (90 menit), ditambah satu kesempatan tambahan ketika jeda putaran pertama (half-time).

Aturan ini mulai diterapkan secara luas sejak tahun 2020 pada waktu dunia dilanda pandemi COVID-19. Federasi Sepak Bola Planet (FIFA) mengusulkan pembaharuan ini kepada International Football Association Board (IFAB), badan yang mana berwenang menetapkan aturan resmi permainan sepak bola. Usulan ini semula bersifat sementara, namun kemudian dipermanenkan pada tahun-tahun berikutnya.

Alasan pergantian pemain ditambah

Penambahan jumlah agregat pergantian pemain dari tiga menjadi lima bukanlah tanpa alasan. Ketika pandemi menyebabkan penjadwalan kompetisi menjadi padat, pemain dihadapkan pada risiko kelelahan juga cedera akibat jumlah kali pertandingan yang meningkat, bahkan hingga tiga laga per pekan.

Dalam konteks tersebut, aturan lima pergantian pemain dinilai mampu melindungi kebugaran fisik pemain dan juga menjaga kualitas permainan dalam lapangan.

Selain itu, setiap kelompok saat ini diperbolehkan mendaftarkan sembilan pemain cadangan di area bangku cadangan di satu pertandingan. Namun apabila manusia pemain mendapatkan kartu merah, ia bukan dapat digantikan oleh pemain lain.

Sejarah pergantian pemain

Pergantian pemain di sepak bola awalnya tiada dikenal. Sejak permainan ini dikodifikasi pada tahun 1863, tiada ada aturan yang digunakan mengizinkan pergantian pemain, kecuali pada situasi luar biasa seperti pemain yang digunakan terlambat datang atau mengalami cedera berat.

Penggunaan pemain pengganti pertama kali tercatat pada pertandingan internasional pada 15 April 1889 antara Wales juga Skotlandia, ketika kiper utama Wales, Jim Trainer, bukan hadir serta digantikan oleh pemain cadangan.

Aturan resmi pergantian pemain mulai diadopsi pada sepak bola Inggris pada tahun 1958. Dalam Piala Dunia, pergantian pemain baru diizinkan pada edisi 1970 dalam Meksiko. Pada tahun 1988, pembimbing mulai diperbolehkan mendaftarkan 16 pemain di satu tim, dengan dua pemain pengganti dapat dimainkan.

Aturan pergantian untuk cedera kepala

Dalam upaya meningkatkan keselamatan pemain, khususnya terkait cedera kepala, sepak bola sekarang ini juga memperkenalkan pergantian pemain lantaran gegar otak (concussion substitution).

Pergantian dikarenakan gegar otak ini bukan dihitung sebagai bagian dari lima pergantian pemain yang dimaksud diizinkan. Bahkan, pada perkara tertentu, pemain yang tersebut sebelumnya telah terjadi diganti dapat kembali masuk lapangan sebagai pengganti cedera gegar otak.

Meski demikian, usulan mengenai pergantian sementara—di mana pemain dicurigai mengalami gegar otak dapat diperiksa lebih besar lanjut dalam luar lapangan sambil digantikan sementara—masih belum disetujui untuk diterapkan pada beberapa kompetisi elite seperti Kompetisi Inggris, demikian mengutip Sportsboom.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di area situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.

By Adm1n