5 Aug 2025, Tue

Aturan penentuan tuan rumah dalam fase gugur Kejuaraan Champions diubah lagi

Aturan penentuan tuan rumah pada fase gugur Kejuaraan Champions diubah lagi

Macanbolanews

Ibukota – Badan sepak bola Eropa UEFA secara resmi mengonfirmasi inovasi aturan seeding untuk fase gugur Kompetisi Champions musim 2025/2026, pada mana penentuan laga kandang tiada semata-mata ditentukan berdasarkan kedudukan akhir klasemen.

Dalam regulasi baru ini, pasukan yang digunakan bermain sebagai tuan rumah pada leg kedua putaran perempat final kemudian semifinal bukan cuma ditentukan berdasarkan sikap akhir dalam fase liga.

Mengutip ESPN, sebelumnya UEFA mengumumkan bahwa sistem undian acak akan dihapus kemudian diganti dengan sistem meritokrasi. Namun, ketentuan yang dimaksud cuma memberikan keuntungan kandang bagi regu yang dimaksud finis dalam tempat satu sampai empat pada fase liga, atau kelompok yang digunakan berhasil menyingkirkan mereka.

Dengan demikian, regu peringkat satu sampai empat dijamin akan bermain kandang pada leg kedua sesi 16 besar serta perempat final, jikalau berhasil lolos.

Sementara itu, hanya sekali regu peringkat satu dan juga dua yang tersebut dipastikan menjadi tuan rumah leg kedua semifinal. Jika dia tersingkir, hak yang dimaksud otomatis dialihkan untuk pasukan yang dimaksud mengalahkan mereka.

Perubahan ini menuai kontroversi oleh sebab itu menciptakan ketimpangan pada antara klub-klub unggulan. Arsenal, misalnya, sempat mengeluhkan harus memainkan leg kedua semifinal musim lalu di area markas Paris Saint-Germain, padahal The Gunners finis di dalam peringkat 3 sedangkan PSG pada tempat 15.

Namun, berdasarkan regulasi baru, PSG masih akan mendapatkan keuntungan kandang akibat telah terjadi menyingkirkan Liverpool yang finis pada kedudukan pertama pada sesi 16 besar.

Situasi sama dapat terjadi kembali musim depan, dalam mana klub dengan tempat rendah dapat mendapatkan keuntungan leg kandang pada fase akhir hanya sekali lantaran menyingkirkan pasukan unggulan.

Ini berarti regu yang mana finis di dalam tempat tiga atau empat saat ini tak miliki potensi untuk bermain kandang pada leg kedua semifinal, bahkan apabila merekan bertemu lawan dengan peringkat tambahan rendah.

UEFA bukan menggunakan sistem re-seeding secara menyeluruh seperti yang mana umum diterapkan pada berbagai liga olahraga pada Amerika Serikat. Akibatnya, belaka tim-tim yang mana menempati peringkat tertentu yang mana berpotensi mendapatkan keuntungan sebagai tuan rumah leg kedua di tempat semifinal.

Dampak dari regulasi ini cukup besar terhadap struktur turnamen. Jika sistem ini sudah ada diterapkan musim lalu, Barcelona yang mana finis di area peringkat dua akan mendapatkan keuntungan kandang melawan Inter Milan (peringkat empat) pada semifinal, menggantikan Inter yang digunakan ketika itu menjadi tuan rumah.

Sementara itu, di tempat sesi perempat final, laga antara Arsenal (peringkat tiga) lalu Real Madrid (peringkat 11) yang mana musim lalu dimainkan dalam Santiago Bernabeu, akan berbalik arah jikalau mengikuti aturan baru, dengan Arsenal berhak menjadi tuan rumah leg kedua.

UEFA menjamin bahwa aturan baru ini juga diberlakukan pada tiga kompetisi lainnya, yakni Kejuaraan Europa, Kompetisi Forum Eropa, kemudian Turnamen Champions Wanita.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di tempat situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.

By Adm1n