6 Aug 2025, Wed

Luka parah di sepak bola: Kisah 8 pemain yang mana alami momen tragis

Luka parah di dalam sepak bola: Kisah 8 pemain yang digunakan mana alami momen tragis

Macanbolanews

macanbolanews.com DKI Jakarta – Sepak bola bukanlah hanya saja masalah gol kemudian kejayaan, tetapi juga menyimpan sisi gelap merupakan cedera mengerikan yang tersebut mengubah jalan hidup pemain. Di balik gemerlap kompetisi serta sorotan media, tak sedikit pesepak bola yang harus menghadapi kenyataan pahit akibat cedera serius.

Dari patah tulang terbuka hingga benturan yang dimaksud mengancam nyawa, berbagai insiden tragis telah terjadi terjadi juga meninggalkan luka mendalam di dunia sepak bola. Inilah delapan cedera terparah pada sejarah sepak bola yang digunakan tak terlupakan.

8 cedera pemain terparah pada sepak bola

1. David Busst (Coventry City) – 1996

Pada 8 April 1996, Busst mengalami patah tulang tibia juga fibula pada waktu berduel di area area penalti melawan Manchester United. Kecelakaan yang dimaksud sangat parah hingga tulang menembus kulit, memicu pendarahan hebat di dalam lapangan kemudian kemungkinan amputasi. Pemain seperti Peter Schmeichel bahkan muntah melihatnya. Busst menjalani 22–26 operasi dikarenakan infeksi MRSA kemudian terpaksa pensiun.

2. Luc Nilis (Aston Villa) – 2000

Empat menit pasca debutnya untuk Aston Villa, Nilis bertabrakan dengan kiper Richard Wright, menyebabkan patah tulang tibia serta fibula komposit. Risikonya begitu besar hingga nyaris harus dijalankan amputasi lantaran infeksi. Ia akhirnya pensiun usia 33 tahun.

3. Eduardo da Silva (Arsenal) – 2008

Tackling brutal dari Martin Taylor sampai menyebabkan patah fibula serta dislokasi pergelangan kaki. Tendangan ini sangat mengerikan sehingga pertandingan sempat dihentikan serta Sky Sports memilih tidak ada menayangkan ulang sepenuhnya. Meski sembuh, Eduardo bukan kembali ke performa puncak.

4. Djibril Cisse (Liverpool) – 2004 & 2006

Cissé mengalami dua cedera patah tulang parah (tibia & fibula) pada dua musim. Cidera pertama hampir menyebabkan amputasi, namun ia bangkit kembali untuk mencetak gol kemudian meraih kesuksesan, termasuk comeback dalam 2006 setelahnya cedera kedua.

5. Henrik Larsson (Celtic) – 1999

Larsson mengalami patah tulang dua tempat pada waktu menghadapi Lyon dalam UEFA Cup, yang mana membuatnya absen hampir 8 bulan. Kembalinya luar biasa membuatnya menjadi top skor, Golden Boot, dan juga bergabung dengan Barcelona.

6. Luke Shaw (Manchester United) – 2015

Cedera ganda pada tibia kemudian fibula setelahnya tackling keras dari Hector Moreno di laga Turnamen Champions melawan PSV. Bahkan ada bekuan darah pada tulang, berpotensi mengancam nyawa juga karirnya.

7. Petr Cech (Chelsea) – 2006

Kepala Cech terbentur dengan keras oleh Stephen Hunt hingga mengalami patah tengkorak. Ia menjalani operasi, lalu bermain dengan pelindung kepala selama sisa karir walau celaka ini dapat berakibat fatal.

8. Patrick Battiston (Prancis) – 1982

Saat semifinal Piala Planet lawan Jerman Barat, Battiston dilanggar keras oleh kiper Harald Schumacher. Ia alami cedera berat: rusaknya tulang rusuk, tulang belakang, kemudian hilangnya gigi, sempat kehilangan kesadaran.

Walaupun sebagian pemain berhasil kembali serta melanjutkan karier, dampak fisik kemudian psikologisnya tidaklah dapat dianggap ringan. Kecelakaan parah rutin meninggalkan bekas yang dimaksud mempengaruhi performa di tempat lapangan maupun hidup sehari-hari.

Tantangan pemulihan baik medis maupun mental tetap memperlihatkan besar. Pendukung regu medis, keluarga, lalu kekuatan mental pemain menjadi kunci untuk bangkit menghadapi cobaan tersebut.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan di tempat situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.

By Adm1n