By Adm1n 
JAKARTA – Perang baru saat ini sedang berkecamuk di area jalanan Indonesia. Bukan peperangan antar geng, melainkan konflik melawan “monster” tak kasat mata yang digunakan setiap tahunnya menelan ribuan nyawa: truk Over Dimension Over Load (ODOL).
Di ketika pihak kepolisian bersiap menindak tegas para pelanggar hingga ke level pengusaha, sebuah “dinding pertanggungjawaban” yang dingin justru dibangun oleh para produsen kendaraan.
Isuzu, salah satu pemain utama di area lingkungan ekonomi truk nasional, secara terbuka menyatakan bahwa apa yang digunakan terjadi pada truk dia pasca meninggalkan dari gerbang diler, sepenuhnya berada di dalam luar kendali mereka.
Di Luar Kendali Kami: Argumen Sang Produsen
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menegaskan bahwa setiap unit yang tersebut merekan jual sudah sesuai dengan regulasi yang digunakan berlaku. Namun, ketika truk itu telah menjadi milik konsumen, mereka seolah tak punya kuasa lagi.
“Kalau truk sudah ada diterima oleh konsumen, itu sudah ada tidak ada bisa jadi kami kendalikan lagi. Ya, memang sebenarnya itu kan sebetulnya sudah ada menjadi haknya konsumen ya, merekan mau menggunakannya over load, apalagi sampai secara tiba-tiba dimodif lagi, itu telah tak mampu kami kendalikan,” kata Puti Annisa Moeloek, Head of Communication Management Division PT IAMI, terhadap wartawan dalam Bekasi.