7 Aug 2025, Thu

Macanbolanews

Ibukota Indonesia – Ajang balap mobil listrik dunia, ABB FIA Formula E World Championship atau yang mana dikenal sebagai Formula E, kembali diselenggarakan di dalam Ibukota pada 21 Juni 2025. Balapan yang tersebut akan berlangsung di tempat Ibukota International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Ibukota Indonesia Utara ini menjadi bagian dari kalender resmi musim ke-11 Formula E.

Formula E pertama kali dijalankan pada tahun 2014 dalam Beijing, Tiongkok, sebagai perlombaan balap mobil listrik single-seater pertama pada dunia. Balapan ini menjadi unik oleh sebab itu seluruh serinya berlangsung di area sirkuit jalan raya di tempat berada dalam kota-kota besar dunia, menggabungkan teknologi canggih, keberlanjutan lingkungan, serta aksi balap yang menegangkan.

Di Indonesia, Formula E pertama kali dilakukan pada 4 Juni 2022 pada musim ke-8. Balapan perdana yang dimaksud dimenangkan oleh Mitch Evans dari Jaguar TCS Racing lalu mencatat sejarah sebagai balapan Formula E pertama di tempat Asia sejak 2019. Tak semata-mata itu, turnamen ini menjadi balapan Formula E paling banyak ditonton secara domestik dengan total penonton kumulatif mencapai 27,6 jt pada Indonesia.

Setahun kemudian, Ibukota kembali menjadi tuan rumah di format double-header pada musim ke-9 (2023), dengan dua balapan dijalankan pada 3 dan juga 4 Juni. Pascal Wehrlein dari Porsche Formula E Team pergi dari sebagai pemenang pada balapan pertama, sementara Maximilian Günther dari Maserati MSG Racing menjuarai balapan kedua.

Setelah absen pada musim ke-10, Formula E kembali menyambangi Ibukota di area musim ke-11 tahun ini. Terdapat 11 regu juga 22 atlet sepeda yang digunakan akan berlaga bertarung memperebutkan poin pada turnamen dunia resmi ini. Selain menjadi turnamen olahraga kelas dunia, Ibukota Indonesia E-Prix juga diproyeksikan menjadi pendorong perkembangan sektor ekonomi dan juga pemasaran kendaraan listrik juga energi terbarukan.

Format balapan kemudian teknologi terkini

Setiap seri Formula E, yang digunakan disebut ePrix, dilangsungkan di satu hari penuh. Format kualifikasi terbaru yang mulai digunakan sejak musim ke-8 membagi peserta balap ke pada dua grup berdasarkan tempat klasemen. Setiap grup diberi waktu 10 menit untuk mencetak waktu terbaik dengan daya 300 kW. Empat atlet sepeda tercepat dari masing-masing grup kemudian bertarung pada sistem duel—perempat final, semifinal, kemudian final—dengan daya 350 kW untuk menentukan sikap start.

Balapan sendiri diadakan berdasarkan jumlah keseluruhan putaran tertentu, serta apabila ada periode "full course yellow" atau safety car, maka untuk setiap empat putaran pada kondisi yang dimaksud akan ditambahkan satu putaran ke total balapan.

Sejak musim ke-11, Formula E memperkenalkan layanan baru bernama Pit Boost, yaitu pit stop wajib selama 30 detik yang dimaksud memungkinkan pengisian energi cepat sebesar 3,85 kWh. Mobil Formula E ketika ini mempunyai kecepatan maksimum sekitar 322 km/jam juga daya maksimal 300 kW (402 bhp) pada waktu balapan.

Mobil-mobil Formula E menggunakan ban segala cuaca yang mana dirancang untuk bertahan sepanjang balapan, sehingga pit stop hanya saja dijalankan untuk perbaikan atau penggantian ban apabila terjadi kerusakan.

Komitmen Formula E pada keberlanjutan

Formula E sejak awal memang sebenarnya dirancang untuk memperkenalkan mobilitas berkelanjutan serta pengurangan emisi karbon. Hal ini sesuai dengan inisiatif awal Presiden FIA Jean Todt bersatu Alejandro Agag serta Antonio Tajani yang tersebut ingin menciptakan balapan ramah lingkungan. Agag, yang dimaksud sekarang menjabat sebagai Chairman Formula E, sama-sama ketua eksekutif Jeff Dodds terus mengembangkan event ini hingga mencapai status Kejuaraan Global FIA pada musim 2020–2021.

Dengan pencapaian tersebut, Formula E menjadi kompetisi dunia pertama untuk kendaraan listrik dan juga satu-satunya seri balap single-seater pada luar Formula 1 yang tersebut diakui secara resmi oleh FIA.

Jakarta pada sorotan dunia

Antusiasme warga Indonesia terhadap Formula E menjadi salah satu yang digunakan terbesar secara global. Pada tahun 2023, penonton di area Tanah Air tercatat sebanyak 27 jt orang, menjadikan Ibukota sebagai salah satu destinasi paling dinanti di kalender Formula E.

Selain menyuguhkan pertarungan sengit antar pembalap, diperkenalkan Formula E dalam Ibukota Indonesia juga menjadi kesempatan penting di memperkenalkan kendaraan listrik dan juga komitmen terhadap energi bersih di area Indonesia.

Ajang Ibukota Indonesia E-Prix 2025 dipastikan akan kembali menghadirkan persaingan menarik, teknologi mutakhir, dan juga sorotan dunia ke ibu kota Indonesia. Lewat kombinasi antara olahraga, inovasi, juga keberlanjutan, Formula E di tempat DKI Jakarta menjadi lebih banyak dari sekadar balapan—ia merupakan simbol pembaharuan menuju masa depan yang digunakan lebih banyak hijau kemudian cerdas.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence dalam situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.

By Adm1n