8 Aug 2025, Fri

Macanbolanews

macanbolanews.com DKI Jakarta – Puisi tidak sekadar untaian kata, tetapi juga cerminan rasa kemudian jiwa bangsa. Setiap 26 Juli, Indonesia memperingati Hari Puisi Indonesia sebagai bentuk penghargaan terhadap para penyair yang memberi warna di perjalanan sastra nasional.

Tahun ini, Hari Puisi Indonesia 2025 menjadi peluang untuk menggugah semangat literasi di tempat penduduk melalui berbagai kegiatan seperti lomba, diskusi, kemudian peluncuran karya baru.

Sejarah singkat Hari Puisi Indonesia

Hari Puisi Indonesia diperingati setiap 26 Juli, bertepatan dengan hari lahir penyair legendaris Chairil Anwar pada tahun 1922. Tanggal ini dipilih sebagai momen penting untuk mengenang sosok yang tersebut dikenal sebagai pelopor angkatan penyair baru di area Indonesia.

Penetapan Hari Puisi Indonesia pertama kali dicetuskan oleh sastrawan Rida K. Liamsi kemudian diresmikan pada 22 November 2012. Saat itu, sekitar 40 penyair berkumpul di area Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau, untuk mengukuhkan tanggal yang disebutkan sebagai peringatan tegas nasional.

Tujuan peringatan tegas ini adalah untuk mengapresiasi karya-karya penyair Indonesia sekaligus menghidupkan kembali gairah rakyat terhadap puisi. Selain itu, Hari Puisi Indonesia juga dimaksudkan sebagai upaya menjaga puisi sebagai salah satu warisan budaya bangsa.

Perbedaan Hari Puisi Indonesia kemudian Hari Puisi Nasional

Selain Hari Puisi Indonesia, ada juga Hari Puisi Nasional yang jatuh pada 28 April setiap tahunnya. Kedua peringatan tegas ini kerap kali dianggap sama, padahal mempunyai latar belakang yang tersebut berbeda.

• Hari Puisi Indonesia (26 Juli) dipilih untuk mengenang hari lahir Chairil Anwar, sebagai simbol kelahiran semangat baru di dunia kepenyairan Indonesia.

• Hari Puisi Nasional (28 April) ditetapkan untuk mengenang hari wafat Chairil Anwar pada tahun 1949, sebagai bentuk penghormatan melawan dedikasi dan juga karya-karya monumentalnya.

Dengan kata lain, 26 Juli menjadi simbol awal perjalanan puisi modern Indonesia, sementara 28 April adalah bentuk penghormatan kenegaraan terhadap penyair yang digunakan dikenal sebagai “Si Binatang Jalang” itu.

Makna lalu relevansi peringatan

Peringatan Hari Puisi Indonesia memiliki makna mendalam, bukanlah hanya sekali bagi para sastrawan tetapi juga seluruh masyarakat. Puisi dinilai mampu menyuarakan rasa, menggugah kesadaran sosial, hingga menjadi media kritik yang mana elegan.

Di era digital ketika ini, Hari Puisi Indonesia juga relevan untuk mengingatkan generasi muda agar tiada melupakan kekuatan kata-kata di dalam sedang dominasi konten visual. Hal ini menjadi ajakan untuk kembali menghidupkan literasi juga menjadikan puisi sebagai bagian dari ekspresi diri dan juga identitas budaya bangsa.

Kegiatan umum yang biasa diselenggarakan

Setiap tahun, berbagai kegiatan dilakukan untuk merayakan Hari Puisi Indonesia, seperti:

• Lomba baca dan juga cipta puisi di area sekolah, kampus, dan juga komunitas sastra.

• Diskusi lalu seminar tentang puisi dan juga sosok Chairil Anwar.

• Pentas seni kemudian musikalisasi puisi yang dimaksud melibatkan generasi muda.

• Publikasi puisi melalui media sosial sebagai kampanye literasi.

Peringatan ini menjadi event bagi para penyair muda untuk menunjukkan karya sekaligus menjalin silaturahmi antar pencinta sastra pada seluruh Indonesia.

Dengan demikian, Hari Puisi Indonesia 2025 bukanlah sekadar seremoni, tetapi juga momen penting untuk menghidupkan kembali jiwa sastra yang digunakan mulai redup. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa puisi mempunyai peran besar pada merefleksikan perasaan juga pemikiran bangsa.

Dengan mengenang sosok Chairil Anwar dan juga mengapresiasi karya para penyair Indonesia, diharapkan semangat berkarya terus menyala. Upaya ini penting demi menjaga identitas juga melestarikan budaya bangsa dalam sedang arus modernisasi.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan dalam situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.

By Adm1n