Ibukota – Penyakit ginjal dapat menyerang siapa cuma juga banyak kali mengalami perkembangan tanpa disadari hingga memasuki tahap yang dimaksud serius. Padahal, menjaga kemampuan fisik ginjal sangat penting akibat organ ini berperan vital pada menyaring racun, mengatur tekanan darah, hingga menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Sayangnya, ada berbagai faktor yang mana bisa saja meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan ginjal, mulai dari gaya hidup, penyakit bawaan, hingga faktor genetik.
Mengetahui penyulut sekaligus memahami bagaimana penyakit ginjal didiagnosis dapat membantu deteksi dini juga mengurangi komplikasi yang tersebut lebih banyak parah di dalam kemudian hari.
Berikut ini adalah berbagai faktor faktor kemudian cara diagnosis penyakit ginjal yang digunakan sudah pernah dihimpun dari berbagai sumber.
Faktor faktor penyakit ginjal
Ada sejumlah faktor yang digunakan mampu menyebabkan seseorang terkena penyakit ginjal. Penyebabnya pun bisa jadi berbeda-beda tergantung pada jenis gangguan ginjal yang tersebut dialami.
Namun demikian, ada beberapa orang kondisi yang dimaksud diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang lebih banyak rentan mengalami hambatan pada ginjal. Beberapa pada antaranya meliputi:
• Berat badan berlebih atau mengalami obesitas
• Memiliki struktur ginjal yang tiada normal sejak lahir
• Kurang minum air putih, sehingga tubuh rentan mengalami dehidrasi
• Sering mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal berulang
• Terlalu kerap mengonsumsi makanan tinggi garam atau gula
• Daya tahan tubuh yang digunakan lemah atau menderita penyakit auto-imun
• Berusia lanjut atau lansia
• Mengidap penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, atau penyakit hati
• Memiliki riwayat penyakit ginjal di keluarga
Mengenali faktor-faktor risiko ini penting agar kita mampu mengambil langkah pencegahan lebih tinggi dini dan juga menjaga fungsi ginjal tetap saja sehat sepanjang usia.
Cara mendiagnosis penyakit ginjal
Untuk menegakkan diagnosis penyakit ginjal, dokter biasanya akan memulai dengan melakukan wawancara medis mengenai gejala yang digunakan dirasakan pasien, riwayat kemampuan fisik pribadi, juga adanya riwayat penyakit ginjal di keluarga.
Setelah itu, pemeriksaan fisik akan dilakukan, seperti menekan atau mengetuk bagian pinggang guna mengetahui adanya nyeri, mengecek pembengkakan pada kaki, juga mencari tanda-tanda infeksi.
Agar diagnosis lebih besar akurat, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan lanjutan, dalam antaranya:
• Tes darah, guna mengevaluasi fungsi ginjal dengan meninjau kadar kreatinin, ureum, elektrolit, dan juga jumlah agregat sel darah
• USG ginjal, untuk memantau kondisi juga bentuk ginjal dan juga mendeteksi adanya kista, pembengkakan, atau tumor
• Pemeriksaan urine, untuk mengetahui apakah terdapat protein (albumin), darah, atau bakteri di urine
• Biopsi ginjal, yaitu pengambilan sampel jaringan ginjal guna mengetahui adanya kehancuran atau inovasi sel pada organ tersebut
Mendeteksi gangguan ginjal sejak dini sangat penting agar penanganan bisa jadi segera dilaksanakan dan juga mengurangi kondisi tumbuh menjadi gagal ginjal. Bagi penderita penyakit gula maupun merek yang tersebut mempunyai risiko tinggi, disarankan untuk menjalani pemeriksaan ginjal secara berkala setiap tahun.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI di area situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.