DKI Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki target 50 persen perusahaan asuransi syariah sudah mengembangkan barang asuransi sesuai keperluan lapangan usaha halal pada 2027.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, serta Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono
“Agar target 50 persen tercapai pada 2027, OJK bersatu asosiasi secara rutin melakukan monitoring (pengawasan) lalu menggerakkan pembaharuan produk, penyusunan regulasi yang tersebut mendukung, juga penguatan kapasitas pelaku industri, termasuk aspek edukasi terhadap konsumen,” ucap Ogi Prastomiyono di dalam Jakarta, Jumat.
Ia menuturkan beberapa orang perusahaan asuransi syariah pada waktu ini sudah pernah mulai mengembangkan produk-produk yang mana menyasar berbagai sektor pada biosfer bidang halal.
Menurutnya, ruang lingkup lapangan usaha halal sangat luas, mencakup sektor manufaktur, jasa, kemudian sosial, sehingga barang asuransi syariah yang tersebut dibutuhkan pun beragam.
“Contohnya antara lain asuransi kebakaran syariah untuk pabrik, asuransi pengangkutan syariah, asuransi perjalanan umrah lalu haji, dan juga asuransi jiwa syariah bagi pekerja dalam bidang halal,” kata Ogi.
Tidak hanya saja memiliki target bidang halal secara umum, Peta Jalan Pengembangunan serta Perkuatan Perasuransian Indonesia 2023-2027 secara spesifik juga memiliki target 50 persen perusahaan asuransi syariah sudah memasarkan item asuransi syariah terkait wisata halal pada 2027.
Selain itu, OJK juga berusaha mencapai 50 persen perusahaan asuransi syariah sudah miliki asuransi mikro syariah berbasis zakat, infak, serta sedekah pada 2027.
OJK mencatatkan data sumbangan (pendapatan premi) asuransi syariah bertambah 0,23 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp11,17 triliun pada Mei 2025.
Sementara aset perusahaan asuransi jiwa syariah, asuransi umum syariah, kemudian reasuransi syariah masing-masing tercatat sebesar Rp34,48 triliun, Rp9,59 triliun, dan juga Rp2,95 triliun per Mei 2025.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI pada situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.