BANDUNG – Insiden terbakarnya sebuah unit Wuling Air ev di tempat jalanan Bandung telah lama menjadi sebuah “lonceng kematian” yang tersebut menyadarkan kita akan sebuah bahaya baru yang mana selama ini tersembunyi di tempat balik senyapnya era mobil listrik.
Meskipun investigasi awal Wuling secara mengejutkan menyatakan api bukanlah berasal dari baterai, insiden ini secara brutal menelanjangi sebuah kebenaran yang mana tambahan mengerikan: apabila api sampai menyambar penyimpan daya lithium, Alat Pemadam Api Ringan (APAR) biasa yang ada di area mobil Anda tidak ada semata-mata akan sia-sia, tetapi justru bisa saja menjadi “bensin” yang dimaksud memperbesar kobaran api.
Ini adalah realita pahit yang digunakan jarang dibicarakan. Di ketika pemerintah gencar menggerakkan adopsi kendaraan listrik, berbagai pemilik yang tidak ada sadar bahwa merekan menyimpan sebuah “bom waktu” tanpa memiliki senjata yang tepat untuk menjinakkannya.
‘Dosa’ Terlarang: Menyiram Api Baterai dengan APAR Biasa
Kesalahpahaman paling fatal adalah menganggap semua api itu sama. Api yang mana berasal dari sel lithium kendaraan listrik adalah “monster” yang dimaksud sebanding sekali berbeda. Ia membara dengan suhu yang tersebut luar biasa panas, dan juga memadamkannya dengan APAR biasa adalah sebuah kesalahan fatal.
Franky Affandy, Chief Technology Officer PT Farmindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST), sebuah perusahaan yang tersebut mengembangkan APAR khusus, mengungkap bahaya tersembunyi ini.