macanbolanews.com Ibukota – Komunisme serta sosialisme merupakan dua sistem ideologi yang tersebut kerap disamakan oleh sebab itu sama-sama menekankan pentingnya kepemilikan bersatu dan juga kesetaraan kesejahteraan. Namun, keduanya mempunyai perbedaan mendasar pada hal struktur pemerintahan, kepemilikan aset, juga kebebasan individu. Hingga kini, beberapa negara masih menganut salah satu atau perpaduan dari kedua sistem tersebut.
Pengertian komunisme serta sosialisme
Komunisme adalah sistem kebijakan pemerintah lalu dunia usaha yang mana menolak kepemilikan pribadi berhadapan dengan alat produksi seperti tanah, pabrik, dan juga mesin. Dalam komunisme, semua kekayaan dan juga sumber daya dikelola oleh negara atau komunitas demi menciptakan publik tanpa kelas. Pemerintahan pada sistem komunis umumnya berbentuk satu partai, tanpa kompetisi urusan politik dari partai lain, juga membatasi kebebasan individu di berbagai aspek.
Prinsip dasar komunisme dirumuskan oleh Karl Marx lalu Friedrich Engels pada pertengahan abad ke-19, serta pertama kali diterapkan secara nyata di Revolusi Rusia tahun 1917 yang digunakan melahirkan Uni Soviet. Komunisme sempat tumbuh pesat pada abad ke-20, teristimewa dalam Eropa Timur lalu Asia, sebelum akhirnya mengalami penurunan mendadak pasca keruntuhan Uni Soviet pada 1991.
Sementara itu, sosialisme adalah doktrin sosial lalu sektor ekonomi yang mana menyerukan pengelolaan sumber daya kemudian kepemilikan aset rakyat oleh negara atau rakyat luas demi kepentingan bersama. Berbeda dengan komunisme, sosialisme memungkinkan kepemilikan pribadi pada batas tertentu serta seringkali diterapkan di sistem demokrasi multi-partai. Negara sosialis umumnya menyediakan jaminan sosial seperti lembaga pendidikan gratis, layanan kesehatan, lalu subsidi kesejahteraan bagi rakyatnya.
Perbedaan utama antara komunisme dan juga sosialisme
1. Kepemilikan aset
- Komunisme: Semua alat produksi dimiliki negara; tiada ada kepemilikan pribadi.
- Sosialisme: Negara menjalankan sektor-sektor strategis, tetapi kepemilikan pribadi tetap saja diizinkan, teristimewa untuk perniagaan kecil dan juga rumah tangga.
2. Kerangka pemerintahan
- Komunisme: Sistem satu partai, dengan kontrol penuh oleh partai komunis.
- Sosialisme: Diterapkan di sistem demokrasi multi-partai dengan kebebasan politik.
3. Distribusi kekayaan
- Komunisme: Kekayaan dibagi secara merata, setiap orang mendapat bagian yang mana sejenis tanpa mempertimbangkan partisipasi individu.
- Sosialisme: Kekayaan dibagikan sesuai partisipasi juga kebutuhan, dengan intervensi negara untuk melakukan konfirmasi keadilan sosial.
4. Kebebasan individu
- Komunisme: Sangat dibatasi untuk menjaga kontrol negara.
- Sosialisme: Umumnya masih menghormati kebebasan sipil serta hak asasi manusia.
Negara-negara penganut komunisme pada waktu ini
Hingga tahun 2025, terdapat lima negara yang tersebut secara resmi masih menganut ideologi komunis:
1. Tiongkok (Republik Rakyat Tiongkok)
Sejak 1949, Tiongkok menjadi negara komunis di area bawah kepemimpinan Mao Zedong. Meski ketika ini telah dilakukan membuka sektor ekonominya serta mengakui kepemilikan pribadi, kekuasaan kebijakan pemerintah tetap memperlihatkan dikuasai oleh Partai Komunis Tiongkok.
2. Kuba (Republik Kuba)
Dipimpin oleh Fidel Castro pasca-revolusi 1959, Kuba menetapkan diri sebagai negara komunis dan juga sempat menjadi sekutu utama Uni Soviet. Meskipun sektor ekonomi mulai terbuka, sistem satu partai masih dipertahankan.
3. Vietnam (Republik Sosialis Vietnam)
Setelah bersatu pada 1976, Vietnam menjadi negara komunis yang digunakan pada masa kini menerapkan reformasi dunia usaha berorientasi pangsa terbuka.
4. Laos (Republik Demokratik Rakyat Laos)
Menjadi negara komunis pada 1975, Laos dikelola oleh satu partai dengan kekuatan militer mendominasi pemerintahan. Sejak 1988, Laos mulai membuka prospek kepemilikan pribadi serta perdagangan bebas.
5. Korea Utara (Republik Rakyat Demokratik Korea)
Meski bukan lagi menyampaikan diri sebagai negara komunis sejak 2009, Korea Utara tetap saja dikategorikan demikian oleh dunia internasional akibat sistem partai tunggal dan juga sektor ekonomi tertutup. Negara ini menganut ideologi Juche, atau kemandirian nasional, yang tersebut dikembangkan oleh Kim Il-sung.
Negara-negara sosialis
Berbeda dengan negara komunis, negara sosialis lebih lanjut fleksibel di penerapan ideologi. Mereka mengedepankan fungsi sosial negara tanpa meniadakan kebebasan kebijakan pemerintah serta kepemilikan pribadi. Negara-negara yang menganut sistem sosialisme antara lain:
1. India
Menganut sosialisme demokratis dengan sistem multi-partai lalu kegiatan ekonomi campuran.
2. Sri Lanka
Mengintegrasikan prinsip sosialisme di kebijakan perekonomian dan juga kesejahteraan sosial.
3. Portugal
Meski tergolong negara Eropa Barat yang dimaksud demokratis, Portugal mempertahankan prinsip proteksi kelas pekerja di konstitusinya.
4. Tanzania lalu Guinea-Bissau
Menerapkan sosialisme pada bentuk kepemilikan rakyat menghadapi sektor strategis juga inisiatif kesejahteraan rakyat.
Kesimpulan
Meskipun komunisme lalu sosialisme banyak dianggap sama lantaran sama-sama memperjuangkan kesetaraan, keduanya memiliki perbedaan prinsipil. Komunisme menekankan kontrol penuh oleh negara dan juga penghapusan kepemilikan pribadi, sedangkan sosialisme cenderung tambahan demokratis juga fleksibel pada mengatur kepemilikan juga kebijakan sosial.
Hingga kini, komunisme hanya sekali bertahan di dalam segelintir negara, sedangkan sosialisme masih relevan lalu mengalami perkembangan di dalam sejumlah negara melalui berbagai pendekatan sistem pemerintahan dan juga ekonomi, demikian merangkum dari banyak sumber.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan di dalam situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.