Ibukota Indonesia – Setiap tanggal 12 Juli, publik Indonesia memperingati Hari Koperasi Indonesia sebagai kesempatan untuk kembali menegaskan peran koperasi di mewujudkan kesejahteraan bersama. Penetapan tanggal ini bukan terlepas dari sejarah panjang perjuangan pergerakan koperasi nasional yang mana dimulai pada masa pascakemerdekaan.
Mengutip buku Pengetahuan Perkoperasian (1977) karya Dahlan Djazh, penetapan Hari Koperasi Indonesia didasarkan pada penyelenggaraan Kongres Koperasi Nasional pertama yang digunakan diselenggarakan pada 12 Juli 1947 di dalam Tasikmalaya, Jawa Barat. Peringatan ini juga tercatat pada dokumen Garis-garis Besar Rectjana Pembangunan Lima Tahun 1956-1960 terbitan Biro Perantjang Negara.
Kongres Koperasi pertama yang dimaksud menghasilkan kembali beberapa tindakan penting, di tempat antaranya mendirikan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) dan juga menetapkan 12 Juli sebagai Hari Koperasi Nasional. Keputusan yang disebutkan menjadi tonggak awal penguatan aksi koperasi pada Indonesia dalam bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pemilihan Tasikmalaya sebagai lokasi kongres miliki latar belakang historis, mengingat pada masa itu Perkotaan Bandung sedang kembali diduduki Belanda pascakemerdekaan. Sebagai pengingat sejarah, Tugu Koperasi didirikan dalam dekat lokasi kongres sebagai penanda lahirnya pergerakan koperasi nasional.
Cikal akan segera koperasi di area Indonesia
Jauh sebelum kongres pertama digelar, embrio aksi koperasi sudah ada muncul pada 1896. Patih Raden Aria Wiria Atmaja memperkenalkan koperasi di tempat Indonesia dengan mendirikan koperasi kredit bagi para pegawai negeri di tempat Purwokerto, Jawa Tengah. Langkah ini terinspirasi dari sistem koperasi kredit yang tersebut tumbuh di area Jerman, yang dimaksud dikenal dapat membantu rakyat kecil lepas dari jeratan lintah darat.
Gagasan Patih Wiria Atmaja kemudian didukung oleh asisten residen Belanda, De Wolff van Westerrode, yang tersebut menganjurkan pembentukan Bank Pertolongan, Tabungan, lalu Pertanian. Seiring waktu, konsep koperasi semakin berkembang, sejalan dengan budaya gotong royong serta asas kekeluargaan yang tersebut menjadi karakter rakyat Indonesia.
Untuk mengantisipasi perkembangan tersebut, pemerintah Hindia-Belanda pun mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Meski demikian, perkembangan koperasi secara nasional baru mendapatkan peluang besar setelahnya Kongres Koperasi pertama pada 1947.
Penetapan Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
Perjalanan koperasi di dalam Indonesia juga bukan terlepas dari peran Mohammad Hatta. Pada Kongres Koperasi kedua yang tersebut dijalankan pada 15–17 Juli 1953, Mohammad Hatta ditetapkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia menghadapi jasa kemudian kontribusinya di menyokong perkembangan perekonomian melalui koperasi.
Pidato Mohammad Hatta pada peringatan serius Hari Koperasi pada 12 Juli 1951 semakin menguatkan semangat pengembangan koperasi sebagai sokoguru perekonomian rakyat.
Kedudukan koperasi kemudian diperkuat melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian. Dalam regulasi tersebut, koperasi ditegaskan sebagai organisasi ekonomi rakyat yang dimaksud berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum, dengan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersatu juga berlandaskan asas kekeluargaan.
Simbol gotong royong merancang ekonomi
Sejarah panjang koperasi pada Indonesia menunjukkan bahwa semangat gotong royong lalu kebersamaan menjadi fondasi utama untuk menguatkan perekonomian rakyat. Hari Koperasi Indonesia yang digunakan diperingati setiap 12 Juli pun menjadi pengingat akan pentingnya koperasi sebagai instrumen pemberdayaan sektor ekonomi masyarakat.
Lewat semangat yang tersebut diwariskan para pendiri bangsa, koperasi diharapkan terus tumbuh serta relevan dalam era modern, agar mampu menjawab tantangan zaman dan juga berkontribusi nyata di meningkatkan kesejahteraan bersama.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di tempat situs web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.