6 Aug 2025, Wed

Macanbolanews

DKI Jakarta – Setiap tahun pada tanggal 3 Juni, penduduk Bogor merayakan Hari Jadi Bogor (HJB). Dibalik perayaan ini, nyatanya menyimpan sejarah masa lampau yang mana menjadi selama usul dari hari istimewa kota hujan ini.

Asal usul nama "Bogor" juga menyimpan berbagai cerita. Ada pendapat bahwa sebutan wilayah ini berasal dari kata “Buitenzorg”, yang dimaksud merupakan nama resmi pemberian pejabat Belanda pada masa penjajahan.

Kemudian, ada pendapat yang dimaksud mengasosiasikannya dengan kata “Bahai”, yang tersebut artinya sapi oleh sebab itu keberadaan patung sapi yang mana terkenal di tempat Kebun Raya Bogor. Pendapat lain berasal dari kata “Bokor”, yakni berasal dari istilah tunggul pohon enau atau kawung.

Lalu, terdapat kisah lama yang mana mencatatkan istilah nama Bogor berasal dari “Hoofd Van de Negorij Bogor”, yang digunakan berarti “Kepala Kampung Bogor”.

Kepala kampung ini merujuk pada kawasan yang sekarang ini menjadi bagian dari Kebun Raya Bogor, taman bersejarah yang dimaksud mulai dibangun oleh C.G.K. Reinwardt sejak tahun 1817.

Hari Jadi Bogor (HJB) berasal dari insiden penting yang digunakan terjadi lebih tinggi dari lima abad lalu. Pada tanggal 3 Juni dalam tahun 1482, pernah berlangsung upacara Kuwedabhakti, sebuah pelantikan sakral yang dimaksud menandai penobatan Sri Baduga Maharaja sebagai raja di tempat Kerajaan Pajajaran.

Upacara Kedabhakti juga menjadi simbol kebersamaan, pengakuan menghadapi kepemimpinan, dan juga awal mula terbentuknya tatanan kerajaan di tempat wilayah yang digunakan saat ini dikenal sebagai Bogor.

Selama 39 tahun masa kekuasaannya (1482–1521), Sri Baduga Maharaja menjadi tokoh penting yang menandai dimulainya era kejayaan Kerajaan Pajajaran.

Di bawah kepemimpinannya, pusat kerajaan di tempat Pajajaran berprogres pesat hingga mencapai puncak keemasannya. Raja Sunda terakhir ini pun menjadi salah satu penguasa paling berpengaruh pada sejarah Kerajaan Sunda.

Berpacu dari sejarah tersebut, pada tahun 1972, pemerintah pusat melalui sidang pleno DPRD Daerah Daerah Derajat II Bogor pada tanggal 26 Mei, menetapkan 3 Juni sebagai Hari Jadi Bogor secara resmi serta dirayakan setiap tahunnya.

Setiap tahun, perayaan HJB kerap diselenggarakan acara yang mana melibatkan ribuan warga Bogor, diantaranya seperti upacara peringatan, bazar kuliner, arak-arakan jampana, hingga festival nusantara tradisional dan juga modern.

Sebagaimana acara perayaan bertujuan untuk meningkatkan rasa persatuan, kolaborasi, kebersamaan antar warga, sekaligus event nostalgia sejarah Bogor.

Setiap tahunnya, HJB memiliki tema khusus. Pada tahun 2025, tema Hari Jadi Bogor ke-543 untuk Pusat Kota Bogor adalah "Raksa Jagaditha", yang digunakan mempunyai arti keseimbangan bumi untuk kesejahteraan bersama.

Sementara, tema Hari Jadi Bogor untuk Daerah Bogor mengusung "Sacangreud Pageuh, Sagolek Pangkek, Ngarojong Pangwangunan".

Tema ini berasal dari salah satu peribahasa Sunda, yang mana artinya segala sesuatu mesti diawali dengan niat yang mana kuat lalu dilanjutkan dengan bisnis yang dimaksud tekun. Di mana juga mengandung makna tentang rasa tekad, semangat kebersamaan, serta gotong royong pada memperkuat pembangunan.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI pada situs web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.

By Adm1n